TUGAS
II
ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Manusia dan Harapan
ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Manusia dan Harapan
Disusun oleh
NAMA : SHINTA LARASATI
KELAS : 1KA29
NPM : 16115551
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
NAMA : SHINTA LARASATI
KELAS : 1KA29
NPM : 16115551
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
Makalah Ilmu Budaya Dasar ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah “Ilmu Budaya Dasar” kami Bapak Sarwoko yang telah membimbing saya dalam
mata kuliah yang bersangkutan.
Dalam tugas ini saya dapat menyelesaikan makalah tentang
”Manusia dan Harapan”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar. Semoga makalah in dapat bermanfaat bagi saya dan
semua pembaca.
Demikian kata pengantar ini saya buat. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mohon maaf
bila ada kesalahan kata dalam pembuatan makalah ini, Saya harap kritik dan
saran pembaca yang membangun dapat membuat makalah ini lebih baik lagi. Terima
Kasih.
Bekasi,
25 Maret 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya
harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap
yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu
yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan
kita. Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung
semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu
tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap - kita harus bertindak.Sangat menyedihkan,
bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan - demi perbaikan nasib.
Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak -
disertai dengan harapan di dalam hati - adalah hal yang membawa hasil.
Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan - selama hal itu
disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang
harus dikerjakan - ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan
kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud.
Mulai hari baru anda dengan harapan, dan sambung dengan
kerja dan karya. Biarkan harapan menginspirasikan anda, ketimbang membuai anda.
Harapkan yang terbaik, dan bayar setiap ongkosnya. Harapan bergantung pada
ANDA.Hidup adalah kemewahan, hidup adalah kegembiraan - sekalipun di hari
terburuk. Kenyataan bahwa anda saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan,
bisa melaksanakannya, dan mampu membuat perbedaan - jauh lebih berharga
ketimbang segala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.
Saat dunia gelap - hidup adalah alasan mengapa anda harus
menjadi cahaya.
Kualitas
hidup anda tidak tergantung pada apa yang anda temui, tetapi pada seperti apa
anda setelah melewati segala tantangan. Hari ini adalah hari istimewa - karena
anda diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh - dan
mencapai cita-cita anda ke segala arah. Bila orang di sekitar anda pencemooh
dan pendengki - anda punya kesempatan untuk membuat - bahwa KARENA ANDA –
lingkungan anda bisa berubah ke arah lebih baik. Tantangan kesulitan yang ada
di depan anda menyembunyikan harta karun nyata yang menunggu untuk digali.
2. TUJUAN
Tujuan dari penyususan makalah ini adalah sebagai bahan
untuk mempelajari materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan disamping itu
untuk lebih mengetahui arti kegelisahan dalam diri manusia serta mengambil
hikmah dari dari materi ini sehingga menjadi manusia yang lebih baik.
3.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu harapan ?
2. Manusia dan Harapan?
3. Sebab-sebab orang memiliki harapan ?
4. Bagaimana usaha-usaha mencapai harapan ?
5. Macam – macam harapan ?
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN HARAPAN
Harapan atau asa adalah
bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau
suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya
harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang,
dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu
pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan
harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa
atau berusaha.
Beberapa pendapat
menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif"
yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran
negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain
"harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki
dasar kuat atau berdasarkan khayalan
serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
MANUSIA DAN
HARAPAN
Kita
ingat akan ibarat demikian,”manusia tanpa cita-cita ibarat sudah mati sebelum
ajal”.Artinya orang yang tidak suka atau tidak mempunyai cita-cita atau harapan
itu tidak ubahnya seperti orang mati.Jadi harapn itu sifatnya
manusiawi,dimiliki oleh siapapun dan dari golongan manapun.Bila ditinjau dari
wujudnya dapat dikatakan tidak
terhinngaa ,namun bila dilihat dari tujuannya hanya ada satu ialah hidup
bahagia di dunia dan akhirat.
Dalam
hubungan dengan pendidikan moral,untuk mewujudkan “harapan” itu sebagai berikut
:
1.Harapan seperti apa yang baik;
2.Bagaimana caranya mencapai harapan itu;
3.Bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.
Sebab
sering kita saksikan banyak orang tua terlalu mengharapkan kepada anak-anaknya
agar menjadi seseorang yang memiliki jabatan atau pangkat yang tinggi.Menurut
dugaannya bahwa semua pangkat,jabatan yang tinggi mamapu mamberikan
kebahagiaan.Padahal belum tentu demikian.Bila kita ingat dengan kehidupan itu
tidak hanya didunia saja,namun di akhirat,maka sudah selayaknya “harapan ”
untuk hidup bahagia dikedua tempat itu sudah kita niati.
Orang
yang hanya mengharapkan niatnya hidup kaya cenderung mudah sekali terseret
kejalan yang kurangbaik .Tidak jarang lalu menghalalkan cara untuk mendapatkan
kekayaan tersebut,tidak perduli itu teman atau lawan yang terpenting harapannya
tercapai.akhirnya bila sudah kaya semata mata semuanya itu hanya untuk
memuaskan kehendaknya,memuakan hawa nafsunya.karena kepuasannya dilandasi
dengan hawa nafsu maka selamanay tidak akan puas.Dan akhirnya yang didapat
bukanlah suatu kebahagiaan bila harapannya tidak tercapai namun suatu yang
selalu meresahkan hatinya karena kehendaknya tidak terpenuhi.
Tetapi
lain halnya dengan orang yang menyadari sepnuhnya bahwa apa yang ada pada
dirinya hanyalah titipan Tuhan,yang penggunaannya pun harus sesuai dengan
kehendak-Nya.Maka orang itu orang itu tidak akan pernah risau banyak atau
sedikit yang didapat maka ia akan mengeluarkannya dengan ikhlas untuk
kepentingan yang disenangi oleh Tuhan seperti :membayar
zakat,berkurban,membantu pembangunan masjid,memlihara anak yatim dan
sebagainya.Seandainya harapannya belum berhasil atau tercapai ia akan tetap
bersabar tanpa mengurangi usahanya, sebab ia yakin Tuhan tidak akan mengubah
nasibnya bila ia sendiri tak mau berusaha kearah perubahan itu.Bila harapannya
berhasil maka ia akan meningkatkan rasa syukurnya namun jika belum berhasil ia
akan tetap bersabar dan bertawakal.
SEBAB – SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang
memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam
diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.Dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, sedih, dan bahagia.Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma
sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat,
dan hidup bersama dengan manusia lain.Dengan kodrat
inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani.
Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan
fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham
Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai
harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
BERBAGAI
CARA UNTUK MENCAPAI HARAPAN
Percaya diri dan Optimis
Sebelum kita melakukan sesuatu ( untuk mencapai harapan ), kita harus percaya
diri dan optimis. Maksudnya kita harus percaya pada kemampuanyang ada pada diri
kita dan kita harus berfikir positif serta yakin bahwa harapan itu pasti
tercapai. Kita tidak boleh berfikir pesimis dan takut mengambil resiko. Karena
hal tersebut bisa menghambat kita untuk Mencapai sebuah Harapan.
Berusaha dengan sungguh-sungguh
Untuk
mencapai sebuah harapan kita tidak bisa hanya tinggal diam. Oleh karena itu
kita diharuskan berusaha dengan sungguh-sungguh, maksudnya kita harus bekerja
dengan ikhlas, bekerja keras dengan sepenuh tenaga, dan bekerja dengan sebaik
mungkin. Jangan sampai kita bekerja dengan ceroboh atau sembarangan, karena itu
tidak akan membuahkan hasil.
Berdoa pada Tuhan
Setelah
kita melakukan usaha dengan sebaik mungkin, kita tidak boleh menyudahinya
sampai disitu saja. Kita lanjutkan dengan berdoa pada Tuhan. Sebab Tuhan akan
mengabulkan permintaan hamba-Nya jika hamban-Nya mau berdoa.
Bersedekah dan Beribadah
Selain
itu, kita bisa juga mendampingi hal-hal diatas dengan bersedekah. Dengan
bersedekah kita bukan mengurangi harta kita, tapi malah menambahnya karena
Allah akan membalasnya dengan berlipat-lipat. Saat kita bersedekah, kita boleh
sambil berdoa dan berharap agar harapan kita tercapai. Selain bersedekah kita
harus memperbanyak beribadah. Misalnya berpuasa dan melakukan salat sunnah
Hajat. Mungkin dengan hal itu harapankita akan semakin semakin mudah tercapai
.Setelah kita sudah melakukan hal- hal diatas tapi harapan kita masih
belum tercapai juga, kita harus tetap sabar, tidak cepat menyerah dan tidak
putus asa. Kita harus terus berusaha dan berusaha lagi agar harapan kita
tercapai.
MACAM – MACAM HARAPAN
Ibnul
Qayyim berkata, “Harapan itu ada tiga macam :
1.
Harapan seorang yang beramal ketaatan akan pahala,
2.
Harapan seorang pendosa yang bertaubat akan ampunan,
3.
Harapan seorang yang terus menerus meremehkan dosa dan kesalahannya akan
ampunan Rabb-nya, namun ia tidak beramal untuk itu, maka ia termasuk orang yang
tertipu.
PERBEDAAN HARAPAN DENGAN CITA – CITA
Cita-cita menurut definisi adalah
keinginan, harapan, atau tujuan yangselalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang
hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati.
Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup
manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu
bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan
sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
Jadi
perbedaan harapan dengan cita – cita adalah Cita-cita merupakan sesuatu
yang diinginkan (berharap) tapi belum tercapai, sedangkan harapan adalah
keinginan supaya sesuatu terjadi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Harapan merupakan suatu kondisi dimana seseorang akan melakukan apapun untuk
mencapai tujuan semaksimal mungkin. Setiap individu memiliki harapan nya masing
– masing terhadap kelangsungan hidup mereka.
Usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu harapan sangatlah beragam. Misalnya
bekerja keras, memohon dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
Ada berbagai macam harapan yang ada, namun tidak semua harapan dapat tercapai
dengan mudah. Butuh kerja keras untuk mencapai harapan tersebut.
Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis
juga mengharapkan kritik dan saran guna
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mustofa,Ahmad.Drs.H.1999.Ilmu Budaya Dasar.Bandung.Pustaka setia.
Widhagdo,Joko.2001.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta.Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar