Jumat, 01 April 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar (IBD)-Manusia dan Harapan




TUGAS II
ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Manusia dan Harapan


Disusun oleh
NAMA : SHINTA LARASATI
KELAS : 1KA29
NPM : 16115551
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI








KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun Makalah Ilmu Budaya Dasar ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “Ilmu Budaya Dasar” kami Bapak Sarwoko yang telah membimbing saya dalam mata kuliah yang bersangkutan.
Dalam tugas ini saya dapat menyelesaikan makalah tentang ”Manusia dan Harapan”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Semoga makalah in dapat bermanfaat bagi saya dan semua pembaca.
Demikian kata pengantar ini saya buat. Saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mohon maaf bila ada kesalahan kata dalam pembuatan makalah ini, Saya harap kritik dan saran pembaca yang membangun dapat membuat makalah ini lebih baik lagi. Terima Kasih.


              Bekasi, 25 Maret 2016






BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                                                                                  
      1.       LATAR BELAKANG

            Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap - kita harus bertindak.Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan - demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak - disertai dengan harapan di dalam hati - adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan - selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan - ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud.

Mulai hari baru anda dengan harapan, dan sambung dengan kerja dan karya. Biarkan harapan menginspirasikan anda, ketimbang membuai anda. Harapkan yang terbaik, dan bayar setiap ongkosnya. Harapan bergantung pada ANDA.Hidup adalah kemewahan, hidup adalah kegembiraan - sekalipun di hari terburuk. Kenyataan bahwa anda saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan, bisa melaksanakannya, dan mampu membuat perbedaan - jauh lebih berharga ketimbang segala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.
Saat dunia gelap - hidup adalah alasan mengapa anda harus menjadi cahaya.

Kualitas hidup anda tidak tergantung pada apa yang anda temui, tetapi pada seperti apa anda setelah melewati segala tantangan. Hari ini adalah hari istimewa - karena anda diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh - dan mencapai cita-cita anda ke segala arah. Bila orang di sekitar anda pencemooh dan pendengki - anda punya kesempatan untuk membuat - bahwa KARENA ANDA – lingkungan anda bisa berubah ke arah lebih baik. Tantangan kesulitan yang ada di depan anda menyembunyikan harta karun nyata yang menunggu untuk digali.

        2.    TUJUAN
Tujuan dari penyususan makalah ini adalah sebagai bahan untuk mempelajari materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan disamping itu untuk lebih mengetahui arti kegelisahan dalam diri manusia serta mengambil hikmah dari dari materi ini  sehingga menjadi manusia yang lebih baik.

       3.     RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu harapan ?
2. Manusia dan Harapan?
3. Sebab-sebab orang memiliki harapan ?
4. Bagaimana usaha-usaha mencapai harapan ?
5. Macam – macam harapan ?



BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN HARAPAN

   Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
   Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
   Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.

MANUSIA DAN HARAPAN
            Kita ingat akan ibarat demikian,”manusia tanpa cita-cita ibarat sudah mati sebelum ajal”.Artinya orang yang tidak suka atau tidak mempunyai cita-cita atau harapan itu tidak ubahnya seperti orang mati.Jadi harapn itu sifatnya manusiawi,dimiliki oleh siapapun dan dari golongan manapun.Bila ditinjau dari wujudnya  dapat dikatakan tidak terhinngaa ,namun bila dilihat dari tujuannya hanya ada satu ialah hidup bahagia di dunia dan akhirat.
            Dalam hubungan dengan pendidikan moral,untuk mewujudkan “harapan” itu sebagai berikut :
1.Harapan seperti apa yang baik;
2.Bagaimana caranya mencapai harapan itu;
3.Bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.
            Sebab sering kita saksikan banyak orang tua terlalu mengharapkan kepada anak-anaknya agar menjadi seseorang yang memiliki jabatan atau pangkat yang tinggi.Menurut dugaannya bahwa semua pangkat,jabatan yang tinggi mamapu mamberikan kebahagiaan.Padahal belum tentu demikian.Bila kita ingat dengan kehidupan itu tidak hanya didunia saja,namun di akhirat,maka sudah selayaknya “harapan ” untuk hidup bahagia dikedua tempat itu sudah kita niati.
            Orang yang hanya mengharapkan niatnya hidup kaya cenderung mudah sekali terseret kejalan yang kurangbaik .Tidak jarang lalu menghalalkan cara untuk mendapatkan kekayaan tersebut,tidak perduli itu teman atau lawan yang terpenting harapannya tercapai.akhirnya bila sudah kaya semata mata semuanya itu hanya untuk memuaskan kehendaknya,memuakan hawa nafsunya.karena kepuasannya dilandasi dengan hawa nafsu maka selamanay tidak akan puas.Dan akhirnya yang didapat bukanlah suatu kebahagiaan bila harapannya tidak tercapai namun suatu yang selalu meresahkan hatinya karena kehendaknya tidak terpenuhi.
            Tetapi lain halnya dengan orang yang menyadari sepnuhnya bahwa apa yang ada pada dirinya hanyalah titipan Tuhan,yang penggunaannya pun harus sesuai dengan kehendak-Nya.Maka orang itu orang itu tidak akan pernah risau banyak atau sedikit yang didapat maka ia akan mengeluarkannya dengan ikhlas untuk kepentingan yang disenangi oleh Tuhan seperti :membayar zakat,berkurban,membantu pembangunan masjid,memlihara anak yatim dan sebagainya.Seandainya harapannya belum berhasil atau tercapai ia akan tetap bersabar tanpa mengurangi usahanya, sebab ia yakin Tuhan tidak akan mengubah nasibnya bila ia sendiri tak mau berusaha kearah perubahan itu.Bila harapannya berhasil maka ia akan meningkatkan rasa syukurnya namun jika belum berhasil ia akan tetap bersabar dan bertawakal.
             
  SEBAB – SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN

          Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
                       
   1. Dorongan Kodrat
        Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.Dengan kodrat        inilah, manusia memiliki harapan.

   2. Dorongan Kebutuhan Hidup
        Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
                       

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
                   a. Kelangsungan hidup (survival).
                   b. Keamaanan (safety).
                   c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
                   d. Diakui lingkungan (status).
                   e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
                       
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


BERBAGAI CARA UNTUK MENCAPAI HARAPAN

            Percaya diri dan Optimis
                       
            Sebelum kita melakukan sesuatu ( untuk mencapai harapan ), kita harus percaya diri dan optimis. Maksudnya kita harus percaya pada kemampuanyang ada pada diri kita dan kita harus berfikir positif serta yakin bahwa harapan itu pasti tercapai. Kita tidak boleh berfikir pesimis dan takut mengambil resiko. Karena hal tersebut bisa menghambat kita untuk Mencapai sebuah Harapan.

            Berusaha dengan sungguh-sungguh
            Untuk mencapai sebuah harapan kita tidak bisa hanya tinggal diam. Oleh karena itu kita diharuskan berusaha dengan sungguh-sungguh, maksudnya kita harus bekerja dengan ikhlas, bekerja keras dengan sepenuh tenaga, dan bekerja dengan sebaik mungkin. Jangan sampai kita bekerja dengan ceroboh atau sembarangan, karena itu tidak akan membuahkan hasil.

            Berdoa pada Tuhan
Setelah kita melakukan usaha dengan sebaik mungkin, kita tidak boleh menyudahinya sampai disitu saja. Kita lanjutkan dengan berdoa pada Tuhan. Sebab Tuhan akan mengabulkan permintaan hamba-Nya jika hamban-Nya mau berdoa.

Bersedekah dan Beribadah
Selain itu, kita bisa juga mendampingi hal-hal diatas dengan bersedekah. Dengan bersedekah kita bukan mengurangi harta kita, tapi malah menambahnya karena Allah akan membalasnya dengan berlipat-lipat. Saat kita bersedekah, kita boleh sambil berdoa dan berharap agar harapan kita tercapai. Selain bersedekah kita harus memperbanyak beribadah. Misalnya berpuasa dan melakukan salat sunnah Hajat. Mungkin dengan hal itu harapankita akan semakin semakin mudah tercapai .Setelah kita sudah melakukan hal-  hal diatas tapi harapan kita masih belum tercapai juga, kita harus tetap sabar, tidak cepat menyerah dan tidak putus asa. Kita harus terus berusaha dan berusaha lagi agar harapan kita tercapai.

 MACAM – MACAM HARAPAN
          Ibnul Qayyim berkata, “Harapan itu ada tiga macam :
1.         Harapan seorang yang beramal ketaatan akan pahala,
2.         Harapan seorang pendosa yang bertaubat akan ampunan,
3.         Harapan seorang yang terus menerus meremehkan dosa dan kesalahannya akan ampunan Rabb-nya, namun ia tidak beramal untuk itu, maka ia termasuk orang yang tertipu.
                       
PERBEDAAN HARAPAN DENGAN CITA – CITA
        Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yangselalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
          Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
          Jadi perbedaan harapan dengan cita – cita adalah Cita-cita merupakan sesuatu yang diinginkan (berharap) tapi belum tercapai, sedangkan harapan adalah keinginan supaya sesuatu terjadi.




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

            Harapan merupakan suatu kondisi dimana seseorang akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan semaksimal mungkin. Setiap individu memiliki harapan nya masing – masing terhadap kelangsungan hidup mereka.
            Usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu harapan sangatlah beragam. Misalnya bekerja keras, memohon dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
            Ada berbagai macam harapan yang ada, namun tidak semua harapan dapat tercapai dengan mudah. Butuh kerja keras untuk mencapai harapan tersebut.

Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga  mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA

Mustofa,Ahmad.Drs.H.1999.Ilmu Budaya Dasar.Bandung.Pustaka setia.
Widhagdo,Joko.2001.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta.Bumi Aksara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar