MAKALAH
SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN TENTANG SISTEM PAKAR
NAMA : SHINTA LARASATI
KELAS
3KA23
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017-2018
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017-2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keunggulan manusia dibanding dengan
makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya. Dengan kecerdasan manusia
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia kemudian diciptakan berbagai
macam karya termasuk salah satunya adalah komputer. Dalam era komputer, peran
komputer sangat besar untuk meringankan pekerjaan manusia karena dapat mengolah
data dalam jumlah yang besar dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan
komputer juga dilakukan pada berbagai bidang ilmu termasuk diantaranya dalam
bidang ketenaga-kerjaan. Sebagai salah satu negara yang yang sedang berkembang,
sudah tentu indonesia membutuhkan tenaga kerja yang potensial dan memiliki
kriteria yang sesuai dengan pekerjaannya untuk mendukung perkembangan dan
kemajuan negara indonesia.
Perusahaan membutuhkan seorang pakar yang dapat menangani
masalah dibagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan belum tentu dapat
memakai seorang pakar karena dipandang dari segi keuangan perusahaan maupun
waktu pakar tersebut. Dengan adanya masalah diatas, maka peranan komputer akan
sangat diperlukan dalam membantu perusahaan khususnya bagian personalia untuk
mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, maka dibuatlah suatu sistem pakar
untuk memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan secara baik berdasarkan
kriteria-kriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Solusi dari
permasalahan ini adalah penggunaan sistem pakar yang berbasis komputer.
Sistem pakar adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.
Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau
hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat
diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan
dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan
kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan
oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal
tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses
pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
1. Definisi Sistem Pakar?
2. Pengembangan Sistem Pakar?
3. Ciri-ciri Sistem Pakar?
4. Komponen atau Bagian Utama Sistem Pakar?
5. Metode sistem pakar?
6. Keuntungan dan kelemahan sistem pakar?
7. Contoh Aplikasi Sistem Pakar?
1. Definisi Sistem Pakar?
2. Pengembangan Sistem Pakar?
3. Ciri-ciri Sistem Pakar?
4. Komponen atau Bagian Utama Sistem Pakar?
5. Metode sistem pakar?
6. Keuntungan dan kelemahan sistem pakar?
7. Contoh Aplikasi Sistem Pakar?
1.3.
Tujuan Makalah
1. Pembaca dapat mengetahui definisi dari sistem pakar
2. Pembaca dapat mengetahui pengembangan sistem pakar
3. Pembaca dapat mengetahui ciri-ciri sistem pakar
4. Pembaca dapat mengetahui komponen dari sistem pakar
5. Pembaca dapat mengetahui metode dari sistem pakar
6. Pembaca dapat mengetahui keuntungan dan kelemahan dari sistem pakar
7. Pembaca dapat mengetahui contoh aplikasi sistem pakar
1. Pembaca dapat mengetahui definisi dari sistem pakar
2. Pembaca dapat mengetahui pengembangan sistem pakar
3. Pembaca dapat mengetahui ciri-ciri sistem pakar
4. Pembaca dapat mengetahui komponen dari sistem pakar
5. Pembaca dapat mengetahui metode dari sistem pakar
6. Pembaca dapat mengetahui keuntungan dan kelemahan dari sistem pakar
7. Pembaca dapat mengetahui contoh aplikasi sistem pakar
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Sistem Pakar
Sistem
Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya
Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai
tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang problem yang khusus
dan sempit. Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau
sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam
komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu
nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi,
dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna
tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem Pakar malahan terkadang
lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia!
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior.
2.2. Pengembangan Sistem Pakar
Menurut Joseph Giarratano (Expert system principles and programing, course technologies:2000) . Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi :
1. Sistem pakar generasi pertama menggunakan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya.
2. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih fleksibel dalam mengadopsi banyak representasi pengetahuan dan metode pertimbangan.
Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian dialihkan lagi pada orang yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu:
1. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya),
2. Representasi pengetahuan (ke komputer),
3. Inferensi pengetahuan, dan
4. Pengalihan pengetahuan ke user.
Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut sebagai basis pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior.
2.2. Pengembangan Sistem Pakar
Menurut Joseph Giarratano (Expert system principles and programing, course technologies:2000) . Pengembangan sistem pakar dibagi menjadi dua generasi :
1. Sistem pakar generasi pertama menggunakan aturan jika-maka untuk merepresentasikan dan menyimpan pengetahuannya.
2. Sistem pakar generasi kedua jauh lebih fleksibel dalam mengadopsi banyak representasi pengetahuan dan metode pertimbangan.
Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian dialihkan lagi pada orang yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu:
1. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya),
2. Representasi pengetahuan (ke komputer),
3. Inferensi pengetahuan, dan
4. Pengalihan pengetahuan ke user.
Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut sebagai basis pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2.3.
Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri sistem pakar adalah :
Ciri-ciri sistem pakar adalah :
a)
Memiliki fasilitas informasi yang handal
b)
Mudah dimodifikasi
c)
Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer
d)
Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi
e)
Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
f)
Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons
masukan user (melalui kotak dialog)
g)
Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan dapat memberikan beberapa alasan
pemilihan.
h)
Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
Bentuk SP :
-
Berdiri sendiri. Sistem bentuk ini merupakan s/w yang berdiri sendiri tidak
tergabung dengan s/w lain.
-
Tergabung. Sitem ini merupakan bagian program yang terkandung di dalam suatu
algoritma (konvesional)
-
Menghubungkan ke s/w lain. Bentuk ini biasanya merupakan SP yang menghubungkan
ke suatu paket program tertentu .
-
Sistem mengabdi. Sistem ini merupakan bagian dari komputer khusus yang
digabungkan dengan suatu fungsi tertentu.
2.4. Komponen atau Bagian Utama Sistem Pakar
Jeffrey D Ullman (1999) membagi
komponen atau bagian sistem pakar dalam beberapa bagiann yaitu:
a. User Interface (Antarmuka
Pemakai)
Antarmuka
pemakai, memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan expert system. User
interface digunakan manajer untuk meng-enter instruksi dan informasi ke dalam
sistem pakar dan menerima informasi dari sistem pakar.
a) Input
Sistem Pakar
User interface dirancang untuk mempermudah dialog dua arah
antara sistem dan pemakai dengan menmpilkanteknik tanya jawab dan pengisian
formulir kemudian muncul bahasa perintah dan menu elektronik dan sistem
manajemen data base.
b) Output
Sistem pakar
Sistem pakar dirancang untuk
menyarankan pemecahan.
b. Knowledge Base (basis
pengetahuan)
Knowledge Base berisi pengetahuan-pengetahuan (pengetahuan
gabungan) dalam memahami, merumuskan, dan penyelesaian masalah. Knowledge
Base adalah bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan.
Knowledge base terdiri dari fakta yang menggambarkan area
problem atau problem domain dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta
sesuai logika. Domain pengetahuan seorang pakar pada dasarnya adalah spesifik
terhadap domain masalah.
c. Inference Engine (mesin
inferensi)
Inference engine bertugas
untuk menganalisis pengetahuan, memberikan kemampuan penalaran dan menarik
kesimpulan berdasarkan knowledge base.
d. Development Engine
Komponen yang
digunakan untuk mengolah sistem pakar, terdiri dari bahasa pemrograman.
Semua Sistem Pakar terdiri dari
sebuah alat penghubung (input dan output), suatu database, suatu dasar
pengetahuan, dan suatu mekanisme kesimpulan. Lebih dari itu, pengembangan
Sistem Pakar pada umumnya berproses melalui beberapa tahap yang mencakup
pemilihan masalah, didapatnya pengetahuan, penyajian pengetahuan, programming,
evaluasi dan pengujian.
Bagian dari Sistem Pakar yang
menarik adalah kemampuan perangkat lunak untuk meninjau ulang suatu konsultasi
dan menyediakan suatu penjelasan kepada pemakai bagaimana caranya memperoleh
kesimpulan. Fungsi penjelasan yang sangat utama adalah suatu catatan yang
menyangkut proses pemikiran yang digunakan oleh tenaga ahli untuk memecahkan
masalah itu. Sistem Pakar menyediakan suatu pemahaman yang lebih baik bagaimana
kesimpulan dicapai sehingga kepercayaan pemakai akan lebih besar dalam
mengambil kesimpulan menggunakan Sistem Pakar. Akumulasi fakta akan
diperkenalkan ketika suatu penjelasan diminta. Biasanya penjelasan yang
diminta yaitu bagian dari perangkat lunak atau bagian luar dari pengembangan.
Tools perangkat lunak yang
dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasa pengetahuan untuk
memasukkan himpunan aturan pada basis pengetahuan, dan diperolehnya suatu
solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada. Sehingga Tools Sistem Pakar yang
dibuat dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memecahkan berbagai macam
domain permasalahan.
Mesin informasi di atas merupakan
mesin yang dapat berpikir dengan cermat dan tepat untuk pencapaian suatu
keputusan yang diambil melalui pengetahuan, yakni komputer. Jadi Sistem Pakar
dapat kita definisikan sebagai suatu sistem perangkat lunak yang menggunakan
ilmu, fakta dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga kerja ahli
dalam bidang yang bersangkutan. Ahli disini melakukan pemindahan ilmu
pengetahuan (akuisisi ilmu pengetahuan) yang dia miliki kepada suatu sistem
yang di berada pada sebuah perangkat lunak komputer. Sistem Pakar ini sudah
banyak di gunakan untuk membantu manusia dalam bidang manajerial.
2.5. Metode Sistem Pakar
Cara kerja sistem pakar :
1. Sistem Pakar mempunyai model dari
pengetahuan manusia yang digunakannya yang mana dimodel dan ditampilkan dalam
bentuk yang dapat diproses oleh komputer, biasa disebut knowledge base. Dua cara untuk memodelkan keahlian
dan pengetahuan seseorang yaitu dengan:
a.
Dasar aturan (rule
base) : sebuah program intelegensia semua yang mempunyai pernyataan
berbentuk if-then atau aturan yang
terhubung dan berulang dalam jumlah yang besar sebagai dasar pengetahuan dalam
sistem
b.
Knowledge frames : sebuah metode untuk
mengorganisasikan pengetahuan dari sistem pakar kedalam potongan besar,
hubungannya berdasarkan karakteristik yang diberikan yang ditentukan oleh
pengguna
2. Sistem Pakar juga mempunyai lingkup
pemrograman yang disebut AI Shell.
3. Sistem pakar juga mempunyai strategi untuk
mencari data ke dalam rule base yang
ada biasa disebut Inference engine. Dua strategi yang umum dipakai yaitu :
a.
Forward Chaining : strategi pencarian yang dimulai dari
informasi yang dimasukkan oleh pengguna dan dicari dalam rule base yang ada hingga sampai pada kesimpulan. Contoh: jika A,
jika B, maka C
b.
Backward Chaining : Strategi pencarian yang bertindak
seperti pemecah masalah yang dimulai dengan hipotesis, pencarian informasi
hingga hipotesis tersebut terbukti maupun tidak. Contoh: jika c, jika b, maka a
2.6. Keuntungan
dan Kelemahan Sistem Pakar
Secara garis
besar, keuntungan yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar antara
lain :
1.
Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2.
Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3.
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4.
Meningkatkan output dan produktivitas.
5.
Meningkatkan kualitas.
Di samping
memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan,
antara lain :
1. Biaya yang
diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena diperlukan
banyak data.
2. Perlu
admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai dengan
sistem pakar.
3. Pengembangan
perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat lunak
konvensional.
4. Susah di
kembangkan.
5. Membutuhkan waktu yang lama.
2.7. Contoh Aplikasi Sistem Pakar
1.
Dendral :
Mengidentifikasi struktur organik tak dikenal melalui analisa spektrum massa
dan ilmu kimia
2.
Mycin:
Identifikasi bakteri penyebab infeksi dan merekomendasikan antiobiotik dengan
dosis yang disesuaikan dengan berat tubuh pasien. Dirancang oleh Edward Feigenbaum
(Universitas Stanford) th ’70 an.
3.
Dipmeter Advisor: Digunakan oleh Schlumberger untuk analisis data dalam
pengeboran minyak.
4.
XCON & XSEL
: Membantu konfigurasi sistem komputer besar. Dikembangkan oleh Digital Equipment
Corporation (DEC) dan Carnegie Mellon Universitas (CMU), akhir ’70 an. Untuk
sistem komputer DEC VAC 11 1780
5.
Sophie : Analisis sirkit elektronik
6.
Prospector : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan
deposit. Didesign oleh Sheffield Research Institute, akhir ‘70an
7.
Folio :
Menbantu memberikan keutusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan
investasi.
8.
Delta :
Pemeliharaan lokomotif listrik disel. Didesign & dikembangkan oleh General Electric Company.
9.
YESMVS : Membantu operator komputer & mengontrol sistem operasi MVS
(multiple virtual storage). Didesign oleh IBM awal th ‘80an
10.
ACE : SP troubleshooting pd sistem kabel telpon. Didesign & dikembangkan
oleh AT&T Bell Lab awal th ‘80an
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
1. Sistem pakar merupakan suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik.
2. Konsep dasar
sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang
disebut pakar, apa yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat
ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja.
3.
Sistem Pakar memiliki keuntungan dan juga kelemahan
4. Metode sistem pakar
mempunyai model dari pengetahuan manusia (knowledge
base), mempunyai ruang lingkup pemrograman (AI Shell), serta mempunyai strategi untuk
mencari data ke dalam rule base (Inference
engine).
5. Sistem pakar dapat diaplikasikan
dalam berbagai bidang, antara lain di bidang industri/manufaktur,
pendidikan/ilmu pengetahuan, bisnis, psikologi, manajerial, eksplorasi alam,
serta kedokteran.
3.2. Saran
Demikian makalah ini
saya susun, mengingat masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan maka saya
selaku penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyusunan
makalah yang lebih baik dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
-
gordon B. Davis (1998) Kerangka
dasar Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Seri Manajemen No: 90. A, PT.
Pustaka Binaman Pressindo, 1988
-
Prof.Dr.Onong Uchjana Effendy.M.A, SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN. Penerbit CV- Mandar Maju, Bandung, 1989
-
McLeod, Raymond, Management Information System, 7th
ed., Prentice Hall, NewJersey, 1998
-
B.G. Buchaman and E.H.
Shortliffe. Rule-Based Expert Systems: The MYCINExperiments of the Stanford
Heuristic Programming Project. Addison-Wesley,1984
-
Achmad, Balza (2006). Diktat Mata Kuliah
Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar